Wadah bertumbuh para penulis agar tulisannya disukai dan bermanfaat untuk pembaca. Ternyata penulis dan pebisnis punya kesamaan, loh. Pebisnis itu memberikan solusi lewat produk, kalau penulis memberikan solusi lewat tulisan. Produk laris tentu karena menjawab kebutuhan pasar. Begitu juga dengan tulisan yang diminati tentu yang menjawab kebutuhan pembacanya. Pertanyaannya, sudahkah kamu mengenal betul pembacamu? Yuk jadi agile content writer agar makin dekat dengan pembacamu :)

see more
Public
Hobbies & Interests
1
Nabila Ghaida Zia
24 June, 21:29
Mengapa Seorang Content Writer atau Penulis Perlu Agile? 

Pernah dengar kata agile? 
Pe... View More
Mengapa Seorang Content Writer atau Penulis Perlu Agile? 

Pernah dengar kata agile? 
Pernah, tapi sekilas. 
Pernah, tapi emang agile bisa juga buat penulis.
Enggak pernah, agile makanan apa yak? 

Eits, sebelum makin ngelantur, sini-sini kita bicara tentang agile dan kenapa seorang content writer itu perlu agile dan bahkan jadi seorang agile content writer. 

Agile itu memang lebih akrab di telinga teman-teman yang bekerja di bidang IT, karena asal-muasal agile ya dari sono. 

Namun, agile kini enggak hanya buat mereka yang kerja di bidang IT. Kini sudah merambah pula pada tingkat organisasi.

Kalau dulu di orang IT, agile itu tujuannya agar mereka bisa bikin produk software yang bisa segera dirasakan manfaatnya oleh penggunanya. 

Jadi, enggak harus nunggu sempurna dulu tuh software-nya baru dikasih ke pengguna. Kalau kayak gitu nanti keburu software-nya udah enggak relevan lagi buat zaman sekarang. 

Contohnya gini deh, pernah nemuin fitur baru di microsoft word atau google docs? Pernah, dong tentu, kalau yang biasa nulis pasti tahu dong.

Nah, mereka terus melakukan perbaikan berdasarkan feedback atau kebutuhan user sekarang ini. 

Oke, itu sekilas sejarah agile. 

Jadi, apa itu agile? Karena agile sekarang bisa dipakai dalam bidang yang umum maka kita sederhanakan bahwa agile itu adalah pola pikir. 

Agile adalah pola pikir yang tangkas, sat set sat set kalau ada perubahan. Kalau ada perubahan bukannya melempem, tapi fleksibel dan segera beradaptasi dengan perubahan itu. 

Udah nangkep sampai sini, apa itu agile? 

Oke, selanjutnya yuk kita bahas kenapa seorang penulis harus agile, entah kamu penulis novel, website, newsletter? 

Ini dia jawabannya. 

Karena sekarang di era digital ini konten itu banyak banget. Dan sering banget tuh ada rumor kalau tulisan bakal kurang diminati dibandingkan dengan video dan konten visual lainnya. 

Apakah benar? Ya, bisa jadi benar, kalau kita tak bisa membuat tulisan yang benar-benar relevan dengan pembaca. 

Bisa juga tak sepenuhnya benar, kalau kita benar-benar bisa menangkap apa yang menjadi kebutuhan pembaca dan bisa membuat tulisan yang relevan dengan mereka.

Oleh karena itu penulis harus agile. 

Apa manfaatnya kalau penulis punya pola pikir agile ini? 

1. Sebagai penulis kamu akan tahu apa yang dibutuhkan oleh pembacamu, tulisan seperti apa. Begitu kamu tahu, kamu bisa menuliskannya. Karena kebutuhan pembaca sekarang berubah-ubah. 

2. Kamu akan mudah beradaptasi dengan beraneka ragam perubahan. Misalnya kamu punya klien yang memintamu menulis dengan beraneka ragam bidang, kamu pun bisa beradaptasi dan memberikan tulisan terbaikmu yang mampu menjawab kebutuhan mereka.

3. Produktivitas Menulismu akan Semakin Meningkat. Kalau kamu jadi seorang penulis yang agile, udah enggak ada deh kamusnya mood-mood-an dan stuck lainnya. Ada cara yang bisa kamu gunakan. Mau tahu caranya? Hmm, ikuti terus tribe Agile Content Writer ini ya.

Nah, itu dia tiga alasan kenapa penulis harus agile. Ada alasan lain lagi? Yuk diskusi di kolom komentar.  

image-post

0
Comment
0
Login Register