Pegang Teguh Janji Allah

Ibrani 10:31
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Berbicara soal janji, di dalam alkitab ada begitu banyak janji dalam alkitab, ada yang menyatakan 3.373 dan bahkan ada yang menyatakan lebih dari itu. Janji memberi kita harapan masa depan.


Khusus dalam pembahasana kali ini saya akan mengambil contoh dari tokoh Alkitab bernama Abraham yang juga mendapatkan janji dari Tuhan dan merespon janji itu dalam kehidupannya.

Kejadian 11:29,30
Abram dan Nahor kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai, dan nama isteri Nahor ialah Milka, anak Haran Ayah Milka dan Yiska. Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak.
Alkitab mencatat bahwa Abraham dan sara mustahil untuk memiliki anak dalam kehidupan mereka. Tapi Tuhan memberikan janji akan memberikan anak kepada mereka.

Kejadian 15:4,5
Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.“ Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

kira-kira apa respon Abraham dalam menanggapi janji yang Allah berikan kepadanya. 
Secara manusia mereka mustahil untuk mendapatkan seorang anak.

Kejadian 15:6
Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

dalam menanggapi janji dari Allah Abraham meresponnya dengan percaya pada janji Allah sekalipun belum kelihatan buktinya.

Roma 4:18,19
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.“ Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.

Abraham tetap percaya dan berharap kepada Allah yang memberikan janji kepadanya. Karena dia tahu bahwa Allah yang dia sembah pasti akan memenuhi janjiNya kepada Abraham.

Ada saatnya Tuhan menghadapkan kita kepada realita putus asa, untuk membantu kita memindahkan kepercayaan kita hanya kepada Allah Bagi orang dunia putus asa adalah jalan buntu karena tidak ada pengharapan baginya Bagi Tuhan selalu ada pengharapan. Apapun realita yang kita hadapi, jangan pernah menaruh pengharapan kita kepada manusia atau dunia ini.

Iman dan harapan berjalan bersama-sama. Hal-hal yang sama yang kita harapkan adalah juga hal-hal yang kita Imani. Iman adalah keyakinan dan harapan teguh bahwa Allah akan menggenapi semua yang telah dijanjikan-Nya kepada kita di dalam Kristus.
Iman adalah respon yang benar terhadap janji Allah dalam kehidupan kita

Kita tahu bahwa dalam masa penantian akan janji Tuhan, ketaatan kita diuji. Ketaatan diperlukan dalam masa menanti janji Allah digenapi. Seperti seorang petani yang menabur hari ini tidak akan menuai hasil esok hari, tetapi menanti saatnya berbuah hingga panen.

Ibrani 6:15
Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.

Jika setelah sekian lama anda belum menikmati janji Tuhan digenapi maka bersabarlah. Karena di masa penantian, ada banyak pelajaran berharga dari Tuhan sampai penggenapan terjadi.

Ada begitu banyak janji Allah dalam firmanNya Tetap berpegang teguh pada janjinya dengan iman Tetap sabar menunggu janjiNya dengan taat Berharap terus pada Tuhan dan bukan pada manusia atau dunia ini Yakin bahwa janji itu akan digenapi dalam kehidupan kita Bagi Allah tidak ada yang Mustahil. 
Tuhan kiranya memberkati kita semua. Amin.

Bagaimana Orang Kristen Harus Hidup?

Kisah Para Rasul 11:26 “Mereka tinggal Bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”.

Arti kata Kristen:
Pengikut Yesus disebut sebagai orang Kristen (dari kata sifat bahasa Belanda Christen, pengikut Kristus)

1 Yohanes 2:6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

1 Yohanes 2:3-5
Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

Yakobus 4:4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Berdasarkan ayat-ayat Alkitab di atas, maka kita sebagai orang Kristen atau pengikut Kristus harusalah hidup seperti dengan cara hidupNya. Kita harus berusaha untuk menjauhkan diri dari kehidupan dunia yang bertentangan dengan kehendak Allah. Hal yang paling utama yang harus kita hidupkan adalah gaya hidup Kristus dalam kehidupan kita. Allah kiranya memampukan kita untuk hidup setia sebagai orang Kristen sejati. Amin

2 Timotius 3:15-17 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Mari terus gunakan waktu kita untuk terus membaca dan menyelidiki Firman Tuhan.🙏🙏