Komunitas merancang kehidupan terbaik dengan Human Design. Fokus pada desain kehidupan dan prinsip-prinsip Human Design, ALDI memberikan pengetahuan, dukungan, dan sumber daya bagi anggotanya. Anggota berbagi pengalaman, strategi, dan saran untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional sesuai dengan desain individu mereka. ALDI membangun lingkungan kolaboratif yang mendukung pertumbuhan pribadi, kreativitas, dan keberhasilan.

see more
Public
Education
7754
What's on your mind?....
Pinned Post · 3 More
Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
8 April, 20:37
Inspirasi
Star this post Report Post
Jadi Penulis dan Arsitek Hidup Anda Sendiri: Mengenal Advance Life Designer melalui konsep Human Design x Life Design x God Design

... View More
Jadi Penulis dan Arsitek Hidup Anda Sendiri: Mengenal Advance Life Designer melalui konsep Human Design x Life Design x God Design

Dalam menciptakan Life Design atau Rancangan Kehidupan yang sukses, Advance Life Designer menawarkan sistem yang terdiri dari 12 kategori kehidupan yang perlu diperhatikan. Kategori-kategori tersebut meliputi: spiritual, kesehatan dan kebugaran fisik, intelektual, emosional, karakter dan kepribadian, cinta dan romantika, orang tua, sosial, keuangan, karir, kualitas hidup, dan visi hidup.

Sistem Advance Life Designer ini mengajak kamu untuk membayangkan, merancang, dan mencapai desain hidup asli kamu, yang tidak dipengaruhi oleh orang lain. Dengan menjadi bagian dari gerakan nasional Life Designers, kamu dapat membuat “Life Design Book” yaitu sebuah buku proposal rancangan kehidupan yang kamu ajukan kepada Tuhan. 

Untuk memulai, kamu perlu memahami blueprint-mu melalui pendekatan ilmu Bernama Human Design, yaitu sebuah sistem pengetahuan diri yang baru dan berbeda dengan sistem yang ada sebelumnya. Human Design didasarkan pada logika dan data empiris. Sistem ini akan membuka pikiranmu dan menunjukkanmu cara membuat keputusan yang tepat, mengatasi hambatan, dan menjadi diri kamu yang sebenarnya.

Human Design menyintesis ilmu esoteris kuno dengan ilmu pengetahuan modern dan menciptakan sistem pengetahuan diri yang benar-benar berbeda dengan sistem yang ada sebelumnya. Sistem Human Design mengenali partikel bernama neutrino sebagai pembawa jejak karakter yang mencetak DNA manusia. Human Design juga menggabungkan berbagai ilmu, seperti I'Ching, astrologi, Tree of Life, Chakra Brahmana, dan fisika kuantum modern, dimana kesemuanya itu berdasarkan logika dan data empiris.

Memahami Human Design akan membantumu menemukan diri sejati yang sebenarnya dan memahami mekanisme tubuh dan jiwa manusia, termasuk perilaku, interaksi, dan evolusi sebagai manusia. Oleh karena itu, Human Design seringkali disebut sebagai "The Manual Book of Human".

Dalam menciptakan Life Design, kamu menciptakan blueprint dan cetak biru kehidupanmu sendiri yang kamu inginkan dengan menggunakan intelektual, pemikiran, dan emosi untuk membuat rencana yang sejalan dengan Human Design-mu dan tujuan hidup yang diinginkan. Dengan menggunakan pendekatan Life Design, kamu dapat mengambil kendali atas hidupmu, membuat keputusan yang berdaya dan mencapai tujuan yang kamu inginkan.

God Design memainkan peran penting dalam proses ini, karena melibatkan menyelaraskan diri dengan kekuatan yang lebih tinggi dan mengakui bahwa setiap individu memiliki tujuan Ilahi. Dengan mengakses kekuatan ini dan memahami blueprint unik yang telah diciptakan oleh Tuhan untuk mereka, individu dapat membuka potensi mereka yang penuh dan menjalani kehidupan yang paling baik.

Mengambil peran sebagai penulis dan arsitek kehidupan terbaikmu adalah konsep yang sangat kuat dan dapat menghasilkan perubahan yang transformatif. Dengan memanfaatkan sistem Advance Life Designer dan menggabungkannya dengan Human Design, Life Design, dan God Design, kamu dapat menciptakan hidup yang sejalan dengan tujuan dan hasil yang diinginkanmu.

Sebagai penutup, merancang hidup yang sejalan dengan Human Design, menggunakan prinsip-prinsip Life Design, dan mengakui kekuatan God Design dapat membawa perubahan yang transformatif dan kehidupan yang lebih memuaskan. Dengan mengambil kendali atas hidup seseorang dan dengan sadar membuat blueprint yang sejalan dengan tujuan dan hasil yang diinginkan, individu dapat menjadi penulis dan arsitek dari kehidupan terbaik mereka. Menerapkan sistem Advance Life Designer dan memadukan Human Design, Life Design, dan God Design dapat membantu individu menciptakan hidup yang sejalan dengan tujuan unik mereka dan hasil yang diinginkan. Jangan ragu untuk bergabung dengan gerakan nasional Life Designer dan mulai membuat Buku Desain Hidup Anda untuk mengambil kendali atas hidup Anda hari ini.

Informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.merancangkehidupan.id/

image-post

54
Comments
27
Edited By Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
16 June, 13:55
Spiritual
Star this post Report Post
Move On = Ekspansi Kesadaran

Banyak orang menganggap move on hanya soal melupakan mantan atau trau... View More
Move On = Ekspansi Kesadaran

Banyak orang menganggap move on hanya soal melupakan mantan atau trauma. Di Advance Life Designer Institute (ALDI), kami mengajarkan bahwa move on sejatinya adalah proses ekspansi kesadaran yang terukur dan terarah. Hal ini dapat dipetakan dengan Skala Frekuensi Kesadaran dari Dr. David R. Hawkins.

Skala Frekuensi Kesadaran: Bukti Saintifik Evolusi Diri

Dalam penelitiannya, Dr. Hawkins memetakan level kesadaran manusia dari frekuensi terendah seperti rasa malu (20) hingga pencerahan (700+). Semakin rendah frekuensi, semakin sempit dan berat cara pandang hidup seseorang. Sebaliknya, semakin tinggi frekuensi, semakin luas, lapang, dan penuh kebijaksanaan cara dia merespon hidup.

Move on sejati berarti bergerak dari zona getaran negatif menuju getaran positif — dari force menuju power. Proses ini dapat dilakukan melalui satu kunci utama: forgiveness.

Memaafkan: Jembatan Emas Menuju Zona Power

Neuroscience menunjukkan, dendam menahan sistem saraf pada mode fight-or-flight (reaksi stres). Ini memperpanjang dominasi hormon kortisol, melemahkan imunitas, dan menahan Anda di frekuensi rendah (fear, anger, guilt). Sebaliknya, memaafkan mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, menenangkan otak, dan membuka jalur energi menuju emosi tinggi seperti acceptance, love, dan peace.

Memaafkan bukan sekadar kata, tapi proses bertahap yang bisa ditingkatkan. Di ALDI, kami mengenal 4 Skala Memaafkan sebagai berikut:

1. Maaf di Mulut
Ini tahap permukaan. Anda berkata, “Aku maafkan kamu,” namun hati belum benar-benar lepas. Di skala Hawkins, ini bisa menempatkan Anda di zona neutrality (250) — sudah lebih baik daripada zona anger (150).

2. Maaf dengan Melepaskan
Pada tahap ini, Anda sungguh-sungguh melepaskan beban emosi yang menahan diri di masa lalu. Tubuh mulai rileks, napas lebih panjang, tidur lebih nyenyak. Frekuensi bisa naik ke acceptance (350).

3. Maaf dengan Melupakan
Artinya, memori itu sudah tidak punya pengaruh emosional lagi. Ketika diingat, Anda tidak lagi terpancing reaksi negatif. Di sinilah Anda hidup di zona love (500), di mana kasih mengalir pada diri sendiri dan orang lain tanpa syarat.

4. Maaf dengan Memberikan Doa Terbaik
Inilah puncak total forgiveness and letting go. Anda tidak hanya netral, tetapi aktif mendoakan kebaikan bagi mereka yang pernah melukai Anda. Tahap ini membuka gerbang joy (540), peace (600), bahkan enlightenment (700+).

Dalam psikologi transpersonal, tahap tertinggi ini disebut radical forgiveness — bentuk pemurnian batin yang menyalakan potensi tertinggi kesadaran manusia.

Total Letting Go: Hidup Mengalir, Kesadaran Mengembang

Melepaskan (letting go) adalah langkah alami setelah memaafkan. Prinsip letting go adalah tidak lagi berpegangan pada ekspektasi balas dendam, pengakuan, atau kompensasi. Anda benar-benar bebas. Ini sejalan dengan temuan HeartMath Institute bahwa emotional release menormalkan variabilitas detak jantung dan mengoptimalkan resonansi energi jantung dan otak.

Move On = Naik Frekuensi, Naik Kualitas Hidup

Move on adalah praktik spiritual, psikologis, dan biologis sekaligus. Ini bukan pelarian, tetapi evolusi. Memaafkan dan melepaskan membawa Anda dari force ke power, dari kerumitan hidup ke kemerdekaan batin.


Bagaimana Memulainya?

Ikuti panduan di ALDI: mulai dari jurnal rasa syukur, afirmasi penyembuhan luka batin, hingga praktik meditasi letting go harian. Bantu tubuh dan pikiran Anda naik ke frekuensi yang lebih tinggi — dan nikmati hidup yang lebih lapang, selaras, dan penuh keajaiban.

Simak videonya di playlist kami berikut ini: Serial Inner Child dan Toxic Parent dan Forgiveness and Letting Go
https://www.youtube.com/playlist?list=PLucMEqhmuDh22iQZY9pGc8udaI0qxj6BJ

image-post

1
Comment
0
Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
2 June, 23:13
Spiritual
Star this post Report Post
Bumi Kita Bernapas: Satelit Membuktikan “Detak Jantung” Planet yang Hidup

Di tengah hiruk-pikuk ke... View More
Bumi Kita Bernapas: Satelit Membuktikan “Detak Jantung” Planet yang Hidup

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, kita sering lupa satu hal mendasar: Bumi ini hidup. Ia tidak diam. Ia tidak pasif. Ia berdenyut. Dan kini, melalui data satelit terbaru, kita akhirnya bisa melihatnya.

Sains Menangkap Detak Kehidupan Planet

Melalui fenomena Solar-Induced Chlorophyll Fluorescence (SIF), satelit menangkap cahaya lemah yang dipancarkan oleh tanaman ketika mereka menyerap cahaya matahari untuk fotosintesis. Cahaya ini adalah bukti bahwa tanaman sedang aktif bernapas—mengambil karbon dioksida, melepaskan oksigen, dan menjaga keseimbangan atmosfer.

Data dari satelit NASA (OCO-2), GOSAT Jepang, dan ESA Sentinel memungkinkan ilmuwan melacak denyut kehidupan ini secara real-time. Visualisasi ini menunjukkan bahwa Bumi punya pola napas—dengan fluktuasi yang mengikuti musim, zona vegetasi, dan bahkan gangguan manusia.

Frekuensi Schumann: Detak Elektromagnetik Planet

Lebih dari sekadar proses biologis, Bumi juga memiliki denyut elektromagnetik. Ini dikenal sebagai Schumann Resonance, yaitu frekuensi alami yang berosilasi antara permukaan Bumi dan ionosfer di sekitar 7,83 Hz—frekuensi yang sangat dekat dengan gelombang otak manusia dalam kondisi tenang dan meditatif (alpha-theta).

Ini bukan kebetulan. Banyak ilmuwan dan praktisi spiritual percaya bahwa manusia memiliki frekuensi resonansi dengan Bumi. Ketika kita hidup dalam stres, kesadaran kita keluar dari sinkronisasi ini. Namun saat kita hening, menyatu, dan selaras—kita kembali masuk ke ritme kosmik yang sama.

Dengan kata lain: Ketika kamu tenang, kamu terhubung dengan detak jantung Bumi.

Makrokosmos dan Mikrokosmos: Hubungan yang Tak Terpisahkan

Dalam filosofi kuno, dikenal konsep Makrokosmos (alam semesta luar) dan Mikrokosmos (alam semesta dalam). Manusia diyakini sebagai miniatur dari alam semesta—apa yang terjadi di luar, juga tercermin di dalam. Sebagaimana Bumi bernapas, kita pun bernapas. Sebagaimana Bumi berdenyut, jantung kita pun berdetak.

Ketika kita memahami ini, kita menyadari bahwa merusak ekosistem adalah seperti melukai tubuh kita sendiri. Dan menyembuhkan Bumi, adalah menyembuhkan kesadaran kita sendiri.

Konsep ini menjadi jembatan antara sains dan spiritualitas, antara teknologi dan kesadaran. Di satu sisi, satelit dan pengukuran ilmiah membuktikan denyut kehidupan planet. Di sisi lain, warisan kearifan kuno sudah lebih dulu mengenalnya—kita hidup dalam tubuh semesta, dan semesta hidup dalam tubuh kita.

Refleksi untuk Para Perancang Kehidupan

Sebagai bagian dari Advance Life Designer Institute, kita diajak untuk bertanya lebih dalam:

Apakah hidup kita hari ini sudah selaras dengan napas Bumi?

Apakah pilihan gaya hidup, pekerjaan, dan relasi kita mendukung ritme alami atau justru melawannya?

Sudahkah kita mengintegrasikan kesadaran ekologis dan kosmis ke dalam desain hidup harian?

Hidup yang kita rancang bukan hanya untuk kita. Ia juga adalah kontribusi terhadap denyut kehidupan planet ini.

Dengarkan Detak Itu, Rasakan Getarannya

Bumi bukan hanya tempat. Ia adalah makhluk hidup. Dan ia sedang berbicara, bernapas, dan bergetar—menunggu manusia untuk kembali terhubung.

Saat kita menyelaraskan pikiran, tubuh, dan jiwa dengan denyut planet ini, kita tidak hanya menjadi pribadi yang utuh, tapi juga bagian dari kesadaran kolektif yang menyembuhkan dunia.

Karena sejatinya, Makrokosmos dan Mikrokosmos adalah satu. Dan kamu—ya, kamu—adalah bagian penting dari detak jantung Bumi.

image-post

2
Comment
0
Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
24 May, 18:18
Spiritual
Star this post Report Post
CAHAYA MANUSIA: ANTARA ILMU PENGETAHUAN DAN RAHASIA KEILAHIAN

Pernahkah Anda bertanya, dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi?... View More
CAHAYA MANUSIA: ANTARA ILMU PENGETAHUAN DAN RAHASIA KEILAHIAN

Pernahkah Anda bertanya, dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi?

Ilmuwan telah menemukan bahwa tubuh manusia memancarkan cahaya yang sangat lemah, disebut ultraweak photon emissions. Cahaya ini bukan mitos—ini nyata, terdeteksi oleh kamera super sensitif, dan hanya muncul ketika jaringan masih hidup. Ketika kematian datang, cahaya ini padam. Seolah tubuh mengucapkan selamat tinggal dengan diam.

Namun, lebih mengejutkan lagi: dalam studi lain, ditemukan bahwa saat sperma membuahi sel telur, muncul kilatan cahaya mikroskopis—sebuah “zinc spark”. Kilatan ini adalah penanda ilmiah atas dimulainya kehidupan.

Jadi… manusia lahir dari cahaya, hidup dalam cahaya, dan berpulang saat cahaya itu padam.

Apakah Kita Makhluk Cahaya?

Secara biologis, kita memang berasal dari tanah—unsur-unsur kimia yang membentuk tubuh kita identik dengan kandungan mineral di bumi. Ini ditegaskan oleh banyak teks spiritual, termasuk Al-Qur’an (QS. Al-Hijr:26):

“Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam.”

Namun tubuh hanyalah wadah. Apa yang membuat kita hidup? Jawabannya: ruh

Ruh ditiupkan oleh Tuhan ke dalam tubuh (QS. As-Sajdah:9), dan ruh inilah yang dianggap oleh banyak tradisi sebagai cahaya ilahiah dalam diri manusia.

Cahaya Ruh dan Kilatan Awal Kehidupan

Kilatan cahaya saat pembuahan bukan sekadar reaksi kimia. Dalam perspektif spiritual, itu bisa dilihat sebagai simbol bahwa kehidupan manusia dimulai dengan sinar harapan, energi, dan potensi ilahiah. Kita lahir bukan dari kegelapan, tapi dari percikan cahaya.

Cahaya tubuh yang terus terpancar selama hidup adalah isyarat bahwa ruh masih bekerja, tubuh masih bermakna, jiwa masih bertugas.

Ketika ruh meninggalkan tubuh—cahaya itu padam. Ilmiah dan spiritual, sekali lagi, bertemu dalam satu garis terang.

Maka Pertanyaannya:

• Siapakah saya sebenarnya?
• Apa yang harus saya lakukan dengan cahaya yang telah dititipkan ini?
• Ke mana saya akan pergi saat cahaya ini padam?

Hidup Adalah Perjalanan Menjaga Cahaya

Di Advance Life Designer Institute, kami percaya bahwa manusia bukan sekadar makhluk yang bekerja dan bertahan hidup. Kita adalah desainer kehidupan, penjaga cahaya, dan utusan yang membawa misi jiwa.

Hidup bukan hanya tentang pencapaian, tapi tentang kesadaran untuk menjaga cahaya itu tetap menyala—melalui karya, pelayanan, cinta, dan makna yang kita tinggalkan.

Jika cahaya kehidupan dimulai dari kilatan,
dan berakhir dengan padamnya sinar,
maka tugas kita adalah membuat cahaya itu bermakna di antara dua titik itu.

Semoga bermanfaat.

Wassalam,
Dee Lesmana
institute.merancangkehidupan.id

image-post
image-post

0
Comment
0
Edited By Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
Star this post Report Post
Script Afirmasi: Reprogram Pikiran — “Upgrade OS Internal”

“Aku adalah pemilik Pedang Cahaya dalam... View More
Script Afirmasi: Reprogram Pikiran — “Upgrade OS Internal”

“Aku adalah pemilik Pedang Cahaya dalam Diri.
Saat ragu datang seperti kabut hitam dari lembah ketidaksadaran,
aku hunus pedangku, membelah keraguan jadi kejernihan.
Ketakutan bukan musuhku — dia hanyalah bayangan dari masa lalu.
Dan aku bukan lagi makhluk masa lalu.”

“Di dalam diriku mengalir darah para penjaga Gerbang Takdir.
Setiap langkahku adalah mantra.
Setiap keputusan adalah panah yang melesat tepat ke jantung tujuan.
Aku tidak lagi terganggu oleh bisikan-bisikan kecil yang tak mengenal keagunganku.
Aku fokus. Seperti elang yang mengunci mangsanya dari langit tinggi.”

“Hari ini, Operating System-ku bukan lagi versi lama.
Bukan OS keraguan, bukan OS trauma, bukan OS orang lain.
Aku telah mengunduh Divine Clarity 9.0.
Upgrade ini membuatku tahan api, tahan badai, tahan godaan kecil.”

“Aku adalah arsitek takdirku.
Pikiran bawah sadarku tunduk padaku— bukan sebaliknya.
Dan hari ini… aku bukan sekadar manusia.
Aku adalah Titan Kesadaran yang bangkit dari tidur panjang.”

Catatan: Ulangi skrip ini setiap pagi dan malam. Bacakan seolah kau sedang memanggil kekuatan leluhur dari zaman purba yang hidup dalam nadimu. Karena memang… kau adalah penerus mereka.

image-post

2
Comment
0
Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A.
10 May, 10:53
Spiritual
Star this post Report Post
Kesadaran yang Satu, Jiwa yang Beragam: Menyelami Misteri Diri Melampaui Ego dan Dogma

Pernahkah k... View More
Kesadaran yang Satu, Jiwa yang Beragam: Menyelami Misteri Diri Melampaui Ego dan Dogma

Pernahkah kamu merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar “aku”? Bahwa mungkin, di balik tubuh dan pikiranmu, ada satu kesadaran yang sama dengan yang menghidupi semua manusia, semua makhluk?

Gambar yang kami sajikan kali ini adalah sebuah refleksi mendalam. Diiringi kutipan dari Erwin Schrödinger, fisikawan peraih Nobel, ia berkata:

The total number of minds in the universe is one. In fact, consciousness is a singularity phasing within all beings.
— Erwin Schrödinger, 1933 Nobel Prize in Physics

Tafsir Visual: Simbolisme Kesatuan Kesadaran

Beberapa sosok manusia tanpa wajah digambarkan berjalan dalam satu jalur, kepala mereka dilalui oleh satu batang yang sama. Sebuah metafora visual yang dalam—bahwa kita semua mungkin hanyalah ekspresi dari satu kesadaran universal, yang sedang memerankan banyak wajah dalam satu panggung besar bernama kehidupan.

Satu batang = satu kesadaran.
Banyak tubuh = banyak peran.
Kesadaran = satu.

Tapi, Bagaimana Dengan Ajaran Agama?

Pertanyaan penting muncul: Apakah ini bertentangan dengan dogma agama tentang jiwa dan ruh?

Jawabannya: Tidak, jika kita memahami pada level yang lebih dalam.

Dalam Islam:

Ruh adalah urusan Tuhan (QS Al-Isra: 85). Ruh ditiupkan ke dalam manusia, tapi asalnya dari sumber Ilahi yang sama. Dalam ajaran tasawuf, dikenal istilah Wahdatul Wujud—bahwa seluruh ciptaan adalah manifestasi dari satu Wujud Ilahi.
Rumi bahkan menyatakan:

“Aku bukan aku. Aku adalah Dia yang menciptakan aku.”

Dalam Kekristenan:

Mistikus seperti Meister Eckhart pernah berkata bahwa di balik semua bentuk, yang ada hanya Tuhan sebagai pusat keberadaan. Jiwa manusia hanyalah cermin dari kehadiran Ilahi.

Dalam Hindu dan Buddha:

Dikenal konsep bahwa Atman (jiwa individu) sejatinya adalah Brahman (kesadaran semesta). Bahkan Buddhisme melangkah lebih jauh dengan mengajarkan anatta—bahwa tidak ada “diri” yang kekal, hanya aliran kesadaran universal.


Memahami Diri: Di Antara Individu dan Kesatuan

Di level dunia (syariat), kita memang individu dengan identitas dan tanggung jawab. Tapi di level hakikat (esoterik), kita adalah satu kesadaran yang sedang mengalami dirinya sendiri melalui berbagai bentuk.

“Kamu adalah ombak, tapi kamu juga laut.”

Kesadaran ini bukan untuk meniadakan peranmu sebagai pribadi. Justru dari titik ini, kamu bisa mulai menyadari bahwa setiap tindakan, setiap perasaan, dan bahkan setiap konflik adalah bagian dari skenario besar Sang Kesadaran.

Renungan untuk Kita Semua

Apa jadinya jika kamu bukan hanya ‘aku’, tapi juga ‘kamu’, dan ‘mereka’?

Bagaimana jika musuhmu sesungguhnya adalah bagian dari dirimu yang belum kamu kenali?

Bisakah kamu mengasihi sesama jika kamu menyadari bahwa mereka adalah dirimu sendiri—dalam bentuk lain?

Gambar ini bukan sekadar karya seni surealis. Ia adalah cermin. Cermin yang menantang kita untuk bertanya:

Siapa aku, di balik semua topeng ego dan peran sosial?”
“Apakah aku benar-benar terpisah dari yang lain, atau hanya ilusi?”

Di Advance Life Designer Institute, kamu diajak bukan hanya mengenal blueprint unikmu melalui Human Design, tetapi juga menyadari peranmu dalam kesatuan semesta. Mari belajar bukan hanya untuk menjadi pribadi yang hebat, tapi jiwa yang sadar—bahwa kamu adalah bagian dari Sang Kesadaran itu sendiri.

image-post

2
Comment
1
Login Register